Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam

Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam

Dalam bahasa Indonesia kita mengenal pepatah ASI dibalas dengan air tabung yang artinya kebaikan dibalas dengan keburukan, seseorang yang berbuat baik kepada kita maka kita membalasnya dengan keburukan. Pepatah ini tentu merupakan ungkapan yang menggambarkan sesuatu yang buruk dan sama sekali tidak layak untuk ditiru. Namun pada artikel kali ini Islampluss.com ingin berbagi tentang Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam dalam rangka Hari Ibu.

Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam:

Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam
Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam

Tentu saja umat Islam tidak memerlukan hari khusus untuk menghormati ibu karena Islam mengajarkan umatnya untuk terus menghormati ibu tanpa ada batasan waktu. Namun, di kesempatan Hari Ibu kali ini, ada baiknya kita menyisihkan sedikit perjalanan kita sehari-hari di saat kita lelah disibukkan dengan urusan pekerjaan untuk merenungkan diri sendiri tentang apa arti menjadi seorang ibu bagi kita.

Membahas tentang keberadaan seorang ibu di sisi kita, tentunya kita tidak melupakan seseorang yang nama dan sosoknya tidak dikenal oleh masyarakat tempat tinggalnya, namun Tuhan memberkati namanya sehingga namanya begitu dikenal oleh para penghuni surga. . Tak hanya itu, sosok dan namanya dijadikan salah satu referensi utama dalam cerita tentang bagaimana seharusnya seorang anak berbakti kepada ibunya. Ya, itu adalah Uwais Al-Qarni. Uwais Al-Qarni adalah salah satu tabi’in yang hidup pada zaman Rasulullah namun tidak sempat bertemu dengannya karena ia merupakan penduduk Qarn, Bareq, Asir, sebuah wilayah Arab Saudi (sekarang) yang dekat dengan wilayah Arab Saudi. perbatasan Yaman. Mengapa Uwais AL-Qarni begitu terkenal di kalangan penghuni langit, bahkan Rasulullah berpesan kepada Umar bin Khattab untuk meminta didoakan olehnya?

Uwais AL-Qarni adalah seorang pemuda yang hidupnya sangat miskin. Dia tinggal bersama ibunya di sebuah rumah yang sangat sederhana. Uwais AL-Qarni tidak pernah menolak semua keinginan ibunya. Baginya, memenuhi keinginan ibunya merupakan anugerah dari Allah. Suatu hari, ibunya yang tua dan lumpuh meminta sesuatu kepada putranya.

Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam
Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam

“Uwais, mungkin ibu tidak akan lama di sini. Ibu sangat ingin menunaikan ibadah haji sebelum menghadap Allah,” tanya ibu.

Mendengar permintaan tersebut, hati Uwais sangat sedih karena ia menyadari bahwa ibunya tidak akan selalu berada di sisinya. Ia pun bingung bagaimana caranya menunaikan ibadah haji ibunya padahal ia hanya seorang miskin yang tidak memiliki satupun kendaraan.

Akhirnya ia mencoba dengan membeli seekor sapi kecil. Setiap hari, ia berlatih menggendong sapi naik turun bukit. Hal itu tak luput dari kritik warga sekitar. “Hei lihat. Uwais sepertinya sudah gila. Mengapa dia membawa anak sapi itu setiap hari?”

Uwais tidak pernah terluka atau terpengaruh oleh kritikan masyarakat setempat terhadap dirinya. Ia terus menggendong betisnya yang semakin membesar. Rupanya, dia sedang bersiap untuk memberangkatkan ibunya menunaikan haji. Ia bermaksud memberangkatkan ibunya untuk menunaikan ibadah haji dengan menggendong ibunya. Masya Allah, dia ingin membawa ibunya dari Yaman ke Mekkah.

Delapan bulan telah berlalu, memasuki musim haji. Uwais sudah siap membawa ibunya dan segala perbekalannya. Ia menempuh perjalanan melalui gurun yang sangat panas dan jarak yang sangat jauh. Betapa besar cintanya pada ibunya. Bahkan di Mekkah, ia tetap kokoh menggendong ibunya untuk menjalankan seluruh prosesi haji. Ibunya terharu dan menangis karena melihat Baitullah. Di depan Ka’bah, sang anak dan sang ibu berdoa, “Ya Tuhan, ampunilah segala dosa ibuku,” kata Uwais.

“Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya.

“Dengan diampuni dosanya, Anda akan masuk surga. “Kalau begitu, cukuplah restu ibuku untuk membawaku ke surga,” jawab Uwais.

Hal inilah yang membuat namanya disebutkan oleh Rasulullah dalam hadis, “Tabiin yang paling baik adalah laki-laki yang bernama UWAIS. (HR.Muslim). Nabi Muhammad sendiri belum pernah bertemu dengannya, dan para sahabat pun belum pernah bertemu dengannya.

Beberapa tahun kemudian, Uwais kembali ke Makkah bersama sukunya. Khalifah Umar yang mengetahui kedatangan rombongan Uwais di Makkah mencarinya. Umar pun melakukan apa yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW kepada pemuda sederhana, Umar minta didoakan oleh Uwais.

“Kamulah yang berhak meminta ampun kepada Allah karena kamu adalah sahabat Rasulullah.”

“Tidak, yang memerintahkan kita adalah Rasulullah. Maukah kamu menolak perintah Rasulullah?”

“Baiklah, amirul mukminin. Semoga Tuhan mengampuni segala dosamu.”

Kemudian, Uwais melanjutkan perjalanannya ke Irak setelah sebelumnya menolak fasilitas yang diberikan Khalifah Umar bin Khottob.

Begitulah, jika Allah telah mencintai hamba-Nya, maka seluruh penghuni bumi dan Surga pun akan mencintainya.

“Belum dikatakan berbuat baik kepada Islam, orang yang belum berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya” Syekh Jihad Abdullah Azzam.

Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam
Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam

Tanpa mengabaikan peran ayah, Islam sangat menghormati kedudukan seorang ibu. Nabi sendiri menyebut Ibu sebanyak tiga kali sebagai jawaban siapa yang patut dihormati. Allah juga telah menciptakan dan merancang otak perempuan secara berbeda dengan otak laki-laki agar mampu menjalankan tugasnya yang sangat kompleks sebagai seorang ibu.

Titik tumpu dan poros kehidupan ada pada diri dan jiwa ibu. Tuhan telah memberkati sang ibu dengan perasaan yang mendalam untuk terus bisa menyayangi, memaafkan, memberi tanpa syarat, menerima anaknya kembali lagi dan lagi meski sang anak terus menyakiti hatinya. Kepada ibulah anak merasakan kedamaian dan ketenangan.

Sejak bayinya masih dalam kandungan, banyak hal yang dikorbankan ibu dalam hidupnya. Ia rela menukar prestasi, karir, pendidikan, target hidup, stabilitas, bahkan seringkali mimpinya begitu ia mengetahui bahwa ia akan segera menjadi seorang ibu demi tumbuh kembang buah hatinya. Bagi seorang ibu, penampilan anak bukanlah suatu masalah, merasakan setiap gerakan dari dalam dan melihat siluetnya dari hasil USG membuat hatinya bangga; di dalam tubuhnya berkembanglah makhluk hidup mungil yang akan segera meredakan semua rasa sakitnya.

Tahukah Anda, sebelum kelahiran anaknya, apakah ia sempat memikirkan kehidupan yang seolah menggantung begitu saja di tubuhnya? Tidak. wanita yang mempertaruhkan nyawanya untukmu hanya memikirkanmu; dengan sabar dan tabah mengendalikan setiap rasa sakit yang muncul di sekujur tubuhnya. Ia memang meringis dan menangis menahan rasa sakitnya, namun ia ikhlas tidak melawan atau menyesalinya. Ia menyadari bahwa rasa sakit ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kehidupan baru yang akan segera ia lahirkan. Kamu mungkin belum tahu, satu-satunya hal yang bisa membuatnya melupakan semua rasa sakitnya adalah tangisan menyedihkanmu untuk pertama kalinya.

Mungkin kita tidak menyadari bahwa ibumu adalah satu-satunya orang yang mencintaimu tanpa syarat, mencintaimu jauh sebelum mengetahui seperti apa rupa dan karaktermu, menerimamu berulang kali tanpa menyertakan rasa sakit hati yang sering kamu torehkan di hatinya.

Sekarang, apa yang sudah kamu berikan pada ibumu? Harta karun? Rumah? Pakaian mewah yang belum pernah dia kenakan sebelumnya karena dia kehabisan uang untuk merawatmu? Atau Anda tetap mengajaknya jalan-jalan dan mampir ke restoran mahal? Apakah semua yang kamu berikan mampu membahagiakan ibumu di akhirat seperti ibumu yang selalu berusaha yang terbaik untukmu?

Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam
Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam

Rasulullah bersabda, ada tiga hal yang tidak boleh terputus jika seseorang meninggal dunia, yaitu amal shaleh, ilmu bermanfaat, dan doa anak shaleh. Ketiga hal ini bisa kita terapkan sebagai kado terindah untuk ibu kita ketimbang mengucapkan “Selamat Hari Ibu” di media sosial yang mungkin tidak dibaca oleh ibu kita. Oh ayolah…berapa banyak ibu yang melek media sosial??

Pertama, kita bisa bersedekah atas nama ibu. Agar pahalanya terus berlanjut tanpa henti bahkan sampai ibu kita beristirahat dengan tenang di sisi Allah, kita bisa mewakafkan harta kita fii sabilillah. Sebagaimana kita ketahui bersama, wakaf merupakan salah satu amal jariyah yang insya Allah pahalanya tidak akan terputus selama wakaf tersebut tetap memberikan manfaat. Bayangkan, jika harta yang kita wakafkan atas nama ibu kita diubah menjadi masjid, pesantren, rumah sakit, sekolah atau bangunan lain yang bermanfaat bagi masyarakat, berapa pahala yang akan diterima ibu kita? Insya’Allah…

Selain itu, kita juga bisa menularkan nilai-nilai kebaikan dan ilmu yang diajarkan ibu kita kepada orang-orang di sekitar kita. Teruslah menjadi agen penyebaran ilmu bermanfaat dari ibumu. Insya Allah pahala dan segala kebaikan akan terus mengalir melimpah untuk ibumu.

Oh iya… sebagai anak yang bertakwa, kita tidak boleh lupa mendoakan kedua orang tua kita, baik yang masih bersama kita maupun yang sudah berpulang ke Rahmatullah. Gunakan kesalehanmu untuk membimbing orang tuaku yang telah mengajariku menjadi anak yang bertakwa.

Kesimpulan:

Lantas bagaimana, apakah kita masih terus memiliki kebiasaan sekadar mengucapkan “Selamat Hari Ibu” sebagai kado di Hari Ibu kali ini? Ataukah kita ingin melangkah lebih jauh lagi untuk membahagiakan ibu kita di akhirat nanti? Semua terserah Anda, namun perlu diingat bahwa ibu selalu memberikan yang terbaik untuk kita, anak-anaknya. Terima kasih telah membaca artikel kami tentang “Air Susu Dibalas Air Tuba Menurut Islam”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *