Renungan Kisah Inspiratif Islam – Hidup adalah proses pembelajaran untuk menjadi versi terbaik diri sendiri. Standar terbaik seseorang dengan orang lainnya sebenarnya berbeda-beda. Bahkan menjadi versi terbaik dari diri sendiri pun membutuhkan waktu yang berbeda-beda.
Artinya segala sesuatunya memerlukan proses, bahkan cara belajar untuk menjadi yang terbaik juga bisa bermacam-macam lho. Mulai dari pengalaman pribadi atau menggunakan pengalaman orang lain. Meski begitu, tujuan akhirnya tetap sama, yaitu menjadi pribadi yang lebih baik.
Nah, sebenarnya dari sudut pandang agama, ada juga Renungan Kisah Inspiratif Islam yang bisa dijadikan contoh. Penasaran ? Tak perlu khawatir, karena Islampluss.com akan memberikan beberapa Renungan Kisah Inspiratif Islam.
4 Renungan Kisah Inspiratif Islam dapat mengubah pikiran Anda tentang kehidupan ini
Berikut ini beberapa Renungan Kisah Inspiratif Islam yang bisa Anda baca selengkapnya pada penjelasan di bawah ini.
1. Kisah seorang penjual kerupuk yang buta dengan hati yang sangat tulus
Suatu hari ada seorang penjual kerupuk yang mempunyai keterbatasan fisik. Penjual kerupuk itu buta matanya. Meski begitu, ia tetap berusaha menjalani kehidupan seperti orang normal lainnya dengan berjualan kerupuk.
Selang beberapa waktu ada seorang pemuda yang hendak membeli kerupuk dari penjual tersebut. Pemuda itu kemudian bertanya apakah dia belum membayar tetapi meminta kembalian kepada penjual buta itu.
Lalu ia menanyakan bagaimana tanggapan penjual kerupuk terhadap kondisi butanya. Segera si penjual kerupuk menjawab dengan nada lirih, “Nak, Allah sudah mengatur rezekiku, aku hanya berusaha. Kalau rezeki itu milikku maka tidak akan tertukar.
Begitu mendengar jawaban dari penjual kerupuk, hati pemuda itu langsung bergetar. Ia kemudian memberi uang lebih kepada penjual kerupuk tersebut. Pemuda itu yakin bahwa Allah telah menitipkan rezeki kepada penjual itu melalui tangannya.
Dari cerita tersebut kita dapat memperoleh pesan moral bahwa rezeki Tuhan tidak akan pernah berpindah alamat. Apapun itu, jika kita beriman kepada Allah, maka jalan yang diberikan menjadi lebih mudah. Bahkan dalam hal pekerjaan.
Percaya saja Allah akan memberikan yang terbaik untuk hambanya. Kalaupun tidak mendapatkan keberuntungan, Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Besar atau kecil, kami tetap bersyukur.
2. Setitik Kebaikan Dapat Mewaspadai Kejahatan
Cerita selanjutnya adalah tentang seorang kakek tua pemilik pohon pepaya dan seorang pencuri muda. Pada suatu hari ada seorang kakek tua yang telah mempunyai pohon pepaya yang buahnya sudah matang.
Pohon pepaya dirawat sejak kecil hingga tumbuh dan menghasilkan buah. Namun buah yang dihasilkan dari pohon pepaya berukuran sangat kecil. Posisi pohon tersebut berada di dekat pagar yang berdekatan dengan jalan utama.
Keesokan harinya, kakek pemilik pohon tersebut bermaksud memetik buah pepaya yang selama ini dirawatnya. Namun siapa sangka ketika sampai, ternyata buah pepaya tersebut kehilangan beberapa bijinya. Segera sang kakek kembali ke rumah dan tampak murung.
Istri yang melihat keadaan ini terkejut karena hanya karena buah pepaya yang tidak bernilai banyak bisa jadi sangat kecewa dan tertekan. Namun, apa yang dipikirkan kakek berbeda dengan apa yang dipikirkan istrinya.
Ia merasa kasihan pada seorang pencuri yang harus menunggu hingga tengah malam dan berusaha keras hanya untuk mendapatkan beberapa buah pepaya. Keesokan harinya dia berinisiatif membantu pencuri itu dalam menentukan tanggal.
Namun siapa sangka keesokan harinya buah pepaya yang ada di pohon masih utuh. Sang kakek mulai bersabar dan berusaha menunggu keesokan harinya. Namun kejadian yang sama tetap dialami kakek, dimana buah pepaya masih utuh meski sudah diletakkan tangga di dekatnya.
Keesokan harinya, kakek kedatangan seorang tamu, seorang pemuda yang belum pernah ia temui sebelumnya. Pemuda itu membawa beberapa buah pepaya yang sudah matang. Pemuda itu memberikan pepaya tersebut kepada sang kakek dan meminta maaf.
Pemuda itu pun menjelaskan bahwa dialah yang mencuri pepaya sang kakek. Sebenarnya pemuda itu masih berniat mencuri pepaya. Namun karena kehadiran sebuah tangga, hati pemuda itu tergerak dan ia menyadari bahwa pemilik pepaya itu sangat sabar dan baik hati. Sejak saat itu, pemuda tersebut mempunyai tekad untuk berubah dan tidak mencuri lagi.
Pesan moral yang disampaikan dalam cerita ini adalah bahwa kebaikan, sekecil apapun, nyatanya bisa memberikan dampak positif bagi kebaikan orang lain. Mungkin orang lain mempunyai perasaan jahat terhadap kita.
Namun bisa jadi kebaikan yang kita tabur dimanapun berada akan membuahkan hasil yang manis di kemudian hari, seperti mengubah niat jahat seseorang menjadi lebih baik.
Apapun bentuknya, kebaikan pasti akan memberikan hasil yang berdampak positif bagi kita. Meskipun kita mungkin tidak merasakannya. Bisa jadi yang akan menuai adalah anak cucu kita kelak. Jadi, jangan pernah bosan untuk berbuat baik kepada orang lain.
3. Setiap Peristiwa Akan Memiliki Makna
Konon ada sebuah keluarga yang anggotanya sangat banyak. Satu ayah, satu ibu dan tiga anak. Kehadiran mereka membuat suasana di dalam rumah menjadi semarak. Beberapa waktu kemudian sang ayah membawa kabar gembira kepada semua anaknya bahwa mereka akan mendapatkan saudara lagi.
Siapa sangka kabar bahagia dari sang ayah tak disambut baik oleh putra sulungnya. Dia menentang apa yang dikatakan ayahnya. Keduanya berdebat hingga tidak menemukan jalan keluar. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ayah dan anak tersebut sama-sama memiliki karakter yang kuat dan tidak mau mengalah satu sama lain.
Anak sulung memberikan penjelasan jika melihat dari sudut pandang ibu lama bagaimana cara merawat dan merawat anggota keluarga baru. Meski penuh kontradiksi, waktu terus berjalan seiring bertambahnya usia kandungan ibu hingga 4 bulan.
Pada usia 4 bulan, kehamilan tidak dapat dihentikan. Bahkan menggugurkan kandungan juga merupakan dosa dan melanggar hukum. Dalam kondisi demikian, putra sulung masih menyimpan kebencian yang mendalam atas semua yang terjadi.
Namun perlahan ia berdoa kepada Tuhan agar menghilangkan rasa bencinya jika memang adik baru baginya adalah pilihan terbaik dari Tuhan. Allah mengabulkan doa anak sulung dan menghilangkan kebencian dalam dirinya.
Saat adik laki-lakinya lahir, ternyata kondisinya cukup buruk karena penyakit jantung. Berbagai upaya telah dilakukan pihak keluarga untuk memulihkan adik barunya. Waktu terus berjalan hingga suatu hari hasil rontgen dokter keluar dan menjelaskan bahwa sang adik baru telah sembuh dari penyakit jantung yang dideritanya.
Seluruh keluarga merasa bahagia dan terharu. Jangan lupa bersyukur atas kesembuhan adik barumu kepada Allah.
Dari kisah ini kita belajar bahwa setiap peristiwa yang telah ditakdirkan Tuhan selalu mempunyai makna tersendiri. Seringkali tidak menyadari makna dibalik kejadian. Kita sering mengalami hal ini ketika kita menghadapi kegagalan.
Kita lebih memilih mengumpat ketimbang berpikir jernih makna di balik kegagalan yang terjadi. Bisa jadi karena Tuhan ingin menyadarkan kita bahwa pilihan yang kita ambil selama ini salah. Dan terjadilah kegagalan.
Oleh karena itu, baik keberhasilan maupun kegagalan, bahkan kejadian lainnya, harus tetap disikapi dengan pikiran jernih dan selalu ingat bahwa Allah telah menggariskan apa yang harus terjadi.
4. Menuju kesuksesan memerlukan usaha dan kerja keras
Di suatu kawasan terdapat sebuah gunung yang konon ketika pendaki mencapai puncaknya akan disuguhkan pemandangan yang indah dan eksotik. Bisa dibilang pemandangan yang ditawarkan gunung ini tidak bisa Anda temukan di tempat lain.
Oleh karena itu, beberapa waktu kemudian datanglah seorang pemuda yang bermaksud mencapai puncak gunung tersebut. Pemuda itu kemudian mencoba menaiki tangganya hingga mencapai lereng gunung.
Di lereng gunung terdapat sebuah rumah dimana terdapat seorang kakek tua. Kemudian pemuda itu menemui kakeknya dan memintanya untuk menunjukkan jalan menuju puncak gunung.
Sang kakek menjelaskan bahwa ada tiga jalur untuk menuju puncak. Semua jalan bisa dilalui, namun setiap pendaki tetap harus memilih jalur untuk sampai ke puncak.
Segera pemuda itu memilih jalan kiri. Namun, sebelum pemuda itu mengambil langkah pertama, sang kakek menjelaskan bahwa banyak kerikil dan rintangan di jalan sebelah kiri. Seolah penuh keberanian dan percaya diri, pemuda itu mulai menanjak selangkah demi selangkah.
Semua yang dikatakan kakek tua itu ternyata benar. Semakin tinggi jalan yang ditempuh pemuda itu. Ia sering menjumpai kerikil dan batu besar. Bahkan jalan pun sepertinya tidak berpihak padanya.
Selanjutnya dia memutuskan untuk turun dan kembali menemui kakek tua itu. Dia menjelaskan semua kejadian yang dia alami. Kemudian pemuda itu ingin mencoba menggunakan jalan sebelah kanan. Kakek tua itu menjelaskan lagi bahwa jalan yang benar itu penuh duri sambil tersenyum manis.
Pemuda itu terus berjalan, sekali lagi apa yang dikatakan kakek tua itu benar adanya lagi. Banyak kendala yang dihadapi pemuda tersebut. Kemudian dia kembali lagi dan menanyakan arah kepada kakeknya, jalan mana yang sebenarnya aman dan tidak banyak kendala.
Kakek itu menjawab dengan nada serius. “Untuk mencapai puncak dan mendapatkan pemandangan yang indah, perlu usaha dan kegigihan. Semua jalan yang Anda lalui tidak dijamin mudah. “Kamu malah mungkin akan menemui jalan buntu,” kata kakek tua itu seolah memberi nasihat.
Dari perkataan kakek tua tersebut, pemuda tersebut mengerti maksudnya dan bertekad untuk melanjutkan perjalanannya menuju puncak, apapun rintangannya.
Dari cerita tersebut kita dapat memahami bahwa untuk mencapai kesuksesan atau tempat tertinggi diperlukan kerja keras dan keberanian. Selain itu, doa dan pasrah kepada Allah juga sangat penting. Karena saat kita berdoa dan berusaha, pasti Tuhan yang membukakan jalannya.
Betapapun sulitnya bagi manusia, bagi Allah mudah mengubahnya menjadi jalan yang tidak berliku.